“Setiap bulan, kami mencadangkan sebesar Rp80 miliar. Laba pada tahun lalu, kita tambahkan pada CKPN,” ucapnya.
Dalam hal ini, bank bjb harus tetap menjaga kualitas kredit dengan baik meskipuin harus melakukan pencadangan. Karena, jika kualitas kredit menurun maka akan mengganggu dalam melakukan pencadangan.
“Di satu sisi CKPN harus tercapai, di sisi lain kualitas kredit tetap harus terjaga. Jadi antara keduanya harus dilakukan dengan baik,” tandasnya.
Selain pencapaian tersebut, Bank dengan kode emiten BJBR ini, berhasil menorehkan capaian positif pada Triwulan II 2019. bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan aset yang sebesar Rp120,7 triliun atau tumbuh sebesar 6,4% year on year.
Diikuti oleh pertumbuhan kredit 8,2% menjadi sebesar Rp78,2 triliun dengan tetap memperhatikan kualitas kredit yang berhasil dijaga dengan baik, yakni rasio Non Performing Loan (NPL) dapat bertahan di level 1,7% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan yang sebesar 2,61%.