BANDUNG, BEDAnews.com – Kondisi perekonomian nasional limbung dihantam pandemi COVID-19. Seluruh negara yang terimbas penyebaran wabah yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan ini menyusun ulang target dan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka, tak terkecuali Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan berdasarkan perkiraan sejumlah lembaga, pertumbuhan akan berada pada kisaran 2,3%. Bahkan dalam skenario terburuk, kurva pertumbuhan bisa bergerak negatif mencapai minus 0,4%.
Prediksi Sri Mulyani diamini Asian Development Bank (ADB) di mana lembaga tersebut meramalkan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,5%. Angka ini turun tajam jika dibandingkan realisasi pertumbuhan tahun 2019 sebesar 5% maupun dari target anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) sebesar 5,3%.