Pantauan di lapangan, tampak sinergi TNI, BPBD, dan warga setempat. Dengan sekop, cangkul, dan sapu seadanya, mereka bahu-membahu menyingkirkan lumpur. Semangat gotong-royong tetap menyala meski terik matahari menyengat.
Kolaborasi lintas sektor ini mendapat apresiasi dari warga. “Kehadiran Babinsa memberi semangat lebih. Kami tidak sendiri menghadapi bencana ini,” ungkap Jumari, Kepala Desa Ngares .
BPBD Trenggalek mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir maupun tanah longsor, mengingat intensitas hujan di wilayah setempat masih tinggi.
Peristiwa ini menambah daftar bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Trenggalek setiap musim hujan. Namun bagi warga Desa Ngares, kerja bakti pagi itu menjadi simbol harapan, bukti bahwa kebersamaan dan gotong-royong tetap menjadi kunci ketangguhan menghadapi bencana. (Red).