Lanjut dikatakannya, Satgas tergerak karena ditengah derasnya arus modernisasi masih jumpai anak-anak yang menuntut ilmu di bangku sekolah darurat dengan segala keterbatasan anak-anak mempunyai jiwa dan semangat yang tinggi untuk belajar.
Seperti diketahui SD Darurat ini diasuh oleh 2 orang guru sukarela dengan jumlah murid 26 siswa mulai kelas 1 sampai dengan kelas 3. “Untuk sampai ke Kampung Tatakra harus melintasi 3 sungai dan jalan menyusuri sungai selama lebih kurang 1 jam dari jalan poros Trans Papua serta apabila akan melanjutkan ke kelas 4 harus menempuh waktu 4 jam dengan berjalan kaki ke Kampung Fanembo atau Somografi,” terang Dansatgas.
Pihaknya berharap, hal tersebut jangan menjadikan penghalang dalam menuntut ilmu guna menggapai cita-cita, semoga pemerintah dapat membuka akses jalan tembus dari jalan poros Trans Papua menuju Kampung Tatakra guna membuka isolasi Kampung tersebut.