Dilanjutkan dihari berikutnya, difokuskan pada manajemen komunikasi darurat dan penanganan kecelakaan yang disebabkan oleh bahan CBRN. Materi disampaikan oleh dua instruktur dari Basarnas yang membekali peserta dengan kemampuan dalam mengelola komunikasi darurat dan prosedur penyelamatan Search and Rescue (SAR) dalam kondisi kritis.
Rangkaian latihan diakhiri dengan pembahasan tentang pengangkutan bahan radioaktif di laut dan penanggulangan kedaruratan nuklir/radiologi, yang dipandu oleh tim dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Peserta juga melakukan praktek proteksi radiasi dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menghadapi potensi bahaya radiasi. Setelah sesi praktek dan penyampaian materi.
“Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai berbagai ancaman dan penanganan kecelakaan CBRN di laut, serta memperkuat sinergi antara instansi penegak hukum dan keselamatan di laut,” ujar Kolonel Bakamla Anang Suryanto menutup amanatnya.