Ingatlah, ketimpangan Sosial akan berakibat kecemburuan sosial, bagaimana tidak membuat cemburu, kalau kondisi sosial yang terjadi, membuat si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin. Kecemburuan sosial pada puncaknya akan mengakibatkan ledakan sosial atau chaos, sebagai contoh peristiwa chaos di tahun 1998, selain kisruh politis, fenomena 98 adalah contoh akumulasi dari kecemburuan sosial yang menjadi ledakan sosial. Kita semua harus menyadari semua orang kaya tidak pemah kaya dengan sendirinya, dan kita semua harus tahu kenapa dia menjadi kaya pasti karena ada bantuan dari lingkungannya termasuk orang-orang miskin, oleh karena itulah ketika seseorang menjadi kaya, hakikatnya akan melekat dengan diri orang kaya tersebut akan kewajiban sosial terhadap lingkungannya yang notabene adalah sesama manusia yang tidak mampu untuk menjadi kaya, bahkan kondisinya selalu miskin. Dan dalam ajaran sosialisme kebebasan untuk menjadi kaya tidak mutlak seperti kapitalisme, tapi negara punya hak untuk memaksa si kaya peduli kepada si miskin, inilah yang hingga sa’at ini belum di laksanakan di Indonesia dalam kehidupan bernegara padahal jelas sekali berlandaskan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kenyataannya Indonesia menganut Kapitalisme, kondisi ini bisa di bilang aneh tapi nyata, padahal merdeka sudah lebih dari 70 (tujuh puluh) tahun, Pancasila hanya di bacakan sa’at upacara, pelaksanaan dan pengamalan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, masih jauh panggang dari apinya.












