Meskipun memang sempat muncul kasus bersamaan dengan pelaksanaannya, tapi itu sifatnya kasuistik. Maksudnya, tidak bisa digeneralisir bahwa program ini berbahaya,, kasus yang terjadi hanya kejadian kecil dari seluruh kegiatan vaksinasi yang terselenggara.
Sejauh pengetahuan kita, sebelum vaksin tersebut diterapkan dan secara resmi dijadikan vaksin yang akan digunakan dalam program vasinasi nasional. Terlebih dahulu diselenggarakan serangkaian tes yang melibatan para relawan vaksin. Hal ini tentu saja bertujuan untuk mengetahui apakah ada efek samping yang menyertainya atau tidak. Apabila tidak ditemukan gejala sampingan yang membahayakan, tentu saja vaksin tersebut dinyatakan aman dan dapat digunakan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Begitupun pada saat pelaksanaan vaksinasi, tidak begitu saja dilakukan. Namun melalui berbagai tahap yang intinya adalah untuk mengetahui catatan medis dari calon penerima vaksin tersebut. Hal ini dapat diketahui misalnya dari catatan penyakit yang pernah dideritanya, kemudian mengukur tensi darah, mendeteksi kemungkinan komorbid atau adanya penyakit penyerta, dan syarat-syarat lain yang ditetapkan sebanyak 14 syarat untuk dapat vaksin.