Kekhawatiran mengenai pendarahan di kolam renang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Aliran darah menstruasi cenderung berkurang atau bahkan terhenti sementara saat berada di dalam air. Faktanya, berenang bisa membantu meredakan gejala PMS yang sering dialami sebelum dan selama menstruasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berenang, bersama dengan latihan aerobik lainnya, dapat mengurangi berbagai gejala fisik dan psikologis yang berkaitan dengan PMS.
Mitos dan Fakta seputar Berenang saat Haid
Setelah mengetahui bahwa berenang saat haid itu aman, mungkin Anda penasaran dengan berbagai mitos dan fakta yang berkembang. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Berenang saat Haid Membuat Air Kolam Menjadi Kotor
Ini adalah mitos. Faktanya, dengan menggunakan tampon atau menstrual cup, darah menstruasi tidak akan mencemari kolam. Di dalam air, aliran darah juga sangat sedikit.
2. Darah Menstruasi Mengubah Warna Air Kolam Menjadi Merah
Mitos ini tidak benar. Tekanan air kolam dapat memperlambat aliran darah menstruasi, sehingga tidak akan terlihat oleh mata telanjang.
3. Berenang saat Haid Berbahaya Karena Menarik Predator
Ini adalah mitos yang berkembang terutama untuk berenang di laut. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa hiu lebih tertarik pada wanita yang sedang menstruasi.
4. Berenang saat Haid Rentan Terhadap Infeksi
Risiko terkena infeksi saat berenang sangat kecil. Meski demikian, air yang diklorinasi dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakterial vaginosis, namun dapat diatasi dengan membilas area tubuh dengan air bersih setelah berenang.
Tips Aman Berenang saat Haid
Jika ingin tetap berenang saat haid, berikut beberapa tips yang bisa diikuti: