Salah satu upaya antisipasi yang dilakukan dalam penanganan erosi adalah dilakukan perkuatan lereng dengan metode bio-engineering/vegetatif dengan memanfaatkan tanaman akar wangi atau vetiver.
Tanaman ini memiliki akar serabut yang tumbuh lurus (bukan menyamping seperti tumbuhan rumput pada umumnya), akar yang dalam berfungsi untuk stabilitas permukaan tanah sedangkan akar dengan susunan yang tebal dan rapat berfungsi untuk menyebarkan air, menahan sedimen dan sangat tahan terhadap berbagai macam bahan kimiawi untuk rehabilitasi lahan.
Untuk penanganan banjir, Daop 2 Bandung melakukan normalisasi saluran drainasi dari sumbatan sampah serta membuang lumpur keluar ruang milik jalan (Rumija) jalur kereta api.
Selain itu, Daop 2 juga melakukan sterilisasi jalur dari pepohonan dengan melakukan pemotongan dahan pohon yang mengarah ke jalur untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.