"Mohon maaf, ada penambahan suara bagi salah satu partai dan itu membuat prosesnya lama harus bongkar lagi kotak suara. Bayangkan saja dari 13 suara di tambah 10 suara pan jadi lebih. Dan itu penambahan stagnan diangka 10," tutur mantan pimpinan Komisi I DPR RI ini.
Di bagian lain, Hasanuddin juga menyinggung banyaknya korban meninggal pada proses pemilu kali ini. Hal itu menurutnya harus dievaluasi secara mendalam.
"Ya banyak petugas yang kelelahan, ini harus dievaluasi lebih mendalam. Saya berharap kedepan pileg dan pilpres harus dipisahkan, toh biayanya sama besarnya, hanya saja resiko kelelahan mungkin bisa diminimalisir," tandasnya. [mae]










