“Berdasarkan surve dari BJS pada tahun 2023 produktivitas pertanian terus mengalami penurunan. Hal itu seiring dengan jumlah pertambahan penduduk setiap tahun tidak kurang dari 4 % atau sekitar 400.000 orang,” ujarnya.
Dijelaskan olehnya, terbukti tahun 2023 lalu produksi pangan kita hanya mencapai sekitar 30,2 juta ton, sementara kebutuhan beras yang kita konsumsi mencapai 31,2 juta ton, sehingga tidak mencukupi kebutuhan dan harus mengimpor dari luar,” bebernya.
“Adanya krisis pangan ini juga disebabkan pandemi Covid-19, perang Ukraina, sehingga dampaknya negara yang memproduksi bahan pagan tidak mau mengekspor beras,” bebernya
Oleh karena itu, dirinya juga menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai langkah antisipasi krisis pangan. Dari krisis pangan akan berkembang menjadi krisis moneter dan krisis sosial. Oleh karena itu, kalau sudah terjadi akan ada krisis kepercayaan kepada pemerintah dan berujung menjadi Ceos.