Bandung, Bedanews.com
Wawancara Eksklusif dengan: Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM. Kelahiran Ciamis, 21 April 1961: Guru besar Manajemen Pendidikan UIN Bandung. Peraih Nominator Penulis Opini terproduktitf di Koran Harian Umum Kabar Priangan (15/5/2025). Dewan Pembina PERMAPEDIS Jawa Barat; Dewan Pakar Perkumpulan Wagi Galuh Puseur. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Mishbah Cipadung Bandung dan Yayasan Pengembangan Swadaya Mayarakat Tresna Bhakti Cinyasag Panawangan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. (Selasa, 22 Juli 2025),“Hari Anak Nasional adalah panggilan aksi: jadikan anak hebat hari ini sebagai fondasi Indonesia Emas 2045!”
Setiap 23 Juli, kita memperingati Hari Anak Nasional, dan pada tahun 2025, momen ini bertepatan dengan awal tahun ajaran baru pasca MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Tema sekolah ramah anak bukan sekadar seremoni, tetapi komitmen membangun ruang belajar yang menyenangkan, sehat secara fisik dan psikologis, serta bermakna secara sosial. Dalam kerangka “Anak Hebat, Indonesia Kuat”, kita memaknai anak sebagai subjek pembelajaran, bukan objek pengajaran. Teori panutan dari Weiner (1979, 1985) menjelaskan bahwa anak akan tumbuh menjadi pribadi tangguh saat mereka meneladani orang-orang yang berhasil melalui usaha dan ketekunan, bukan sekadar bakat. Ini diperkuat oleh pandangan Imam Al-Ghazali, bahwa guru adalah penentu kehidupan kekal anak lewat ilmu. Maka, pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi seluruh ekosistem.