Suasana penyerahan bantuan itu sekaligus menjadi cerminan gotong-royong ala Indonesia. TNI, pemerintah, dan petani duduk bersama dengan satu tujuan: memperkuat kemandirian pangan negeri. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan hanya bisa tercapai jika semua pihak terlibat aktif.
“Pertanian kita harus bangkit dengan teknologi. Kalau dulu pertanian dianggap berat dan tradisional, sekarang dengan alsintan bisa lebih modern, efisien, dan menjanjikan,” tambah Imam Nurhadi.
Menurutnya, Trenggalek tengah bergerak menuju era pertanian yang lebih maju dan mandiri.
Penyerahan alsintan ini bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi besar memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Dari sawah di Gandusari hingga Pogalan dan Tugu, semangat baru kini tumbuh. Bahwa dengan kerja sama, inovasi, dan dukungan nyata, kemandirian pangan bukan hanya slogan, tetapi kenyataan yang bisa dirasakan langsung oleh petani. (Red).