Tasikmalaya, Bedanews.com – Pembakaran Al-Quran oleh pimpinan partai sayap kanan Denmark Stram, Rasmun Paludan di Swedia menuai polemik umat Islam di seluruh dunia.
Tak terkecuali di Indonesia, seperti gerakan ratusan massa yang tergabung Aliansi aktifis dan masyarakat muslim Tasikmalaya ( Al Mumtaz) bersama santri se- Tasikmalaya.
Dengan membawa sloga “Aksi Bela Alquran, massa menyemut di depan halaman Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jum’at 27/10
Koordinator Aksi Abu Hazmi menyebutkan, kegiatan ini merupakan respon umat Islam Tasikmalaya atas kejadian pembakaran Al-Quran oleh Rasmus Paludan di Swedia.
Abu Hazmi menegaskan, walaupun lokasi insiden pelecahan agama itu jauh, tetapi ini sangat menggugah kaum muslimin serta mengecam aksi dari pembakaran Alquran.
“Karena Alquran yang di Agung -agungkan dilecehkan dengan cara dibakar, tentunya ini mengundang reaksi seluruh umat muslim dimanapun berada termasuk di Tasikmalaya,” tegas Abu Hazmi.
Pihaknya menuntut agar pemerintah Indonesia menyetop hubungan diplomasi dengan Swedia sebagai imbas pembakaran Al-Qur’an.
“Saya berpendapat Swedia telah melakukan penodaan terhadap agama Islam,” tandasnya. (Asrahi)