Jatinangor, BEDAnews
Isak tangis dan wajah pasrah 146 anak, mewarnai kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan Al Ma’soem, Minggu (18/8). Sementara, 550 raut wajah tampak bahagia di Dome tempat diadakannya bagi-bagi sembako. Sembari menikmati hiburan, mereka bercanda dan tertawa bersama teman dan orangtua yang mengantarkannya.
“Dalam rangka Haul ke-12 H Ma’soem dan ke-6 Hj Siti Aisyah kami gelar kegiatan sosial Sehari Bersama Dhuafa. Ini sebagai salah satu wujud Corporate Social Responbility (CSR) berupa santunan kepada umat yang kesulitan biaya kesehatan, sandang, pangan, pendidikan, dan lain-lain,” ujar Ketua Panitia Haul Asep Sujana, di Dome Al Ma’soem, Cipacing, Jatinangor, Sumedang, kemarin.
Mewakili Direksi PT Ma’soem, Asep berharap kegiatan tersebut membawa kemaslahatan bagi masyarakat umum dan memberi barokah bagi lembaga yang melaksanakan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada bulan Syawal untuk membahagiakan anak yatim piatu, para jompo, dan masyarakat yang kurang mampu. “Kami melanjutkan tapak lacak dan kebiasaan baik H Ma’soem semasa hidupnya,” kata Asep, didampingi Humas Al Ma’soem Asep Dedi Suhendri.
Sebanyak 550 orang dari 11 yayasan panti asuhan lebur menjadi bagian dari Masoem Group. Para anak yatim piatu dan orang lanjut usia tersebut dijemput ke Al Ma’soem. Mereka diberi hiburan dan kesempatan untuk berekspresi melalui panggung terbuka. Disediakan pula konsumsi, voucher jajan di kantin Al Masoem, santunan, dan handout untuk dibawa pulang. “Di bagian lain ada sekitar 500 warga masyarakat menjalani pemeriksaan dan pengobatan gratis,” jelas Asep.
Di hari yang sama Al Ma’soem menggelar khitanan massal yang ditangani tim dokter Al Masoem dengan menggunakan sistem laser. Mereka juga diberi pelayanan berupa pemeriksaan prakhitan, dokter jaga 24 jam, obat obatan, dan kelengkapan anak sunat sesuai tradisi yang ada di masyarakat. “Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias, perserta khitanan massal mencapai 146 anak. Pada kegiatan sebelumnya jumlah peserta mencapai 400 orang, kini mengalami penurunan karena banyak lembaga lain melakukan kegiatan serupa,” kata Asep.
Sebagaimana umumnya anak khitan, mereka diberi pakaian berupa topi khitan dan uang panyecep yang yang dikumpulkan dari seluruh komunitas Al Masoem. Dan, semua peserta yang hadir diberi hiburan dan rekreasi di kampus al Masoem, ada flying fox, rarakitan, becak, kuda tunggang dan games zone, serta badut.
Sehari sebelumnya, Sabtu (17/8) di tempat yang sama diselenggarakan Peringatan Milad Ke-40 PT Ma’soem. Doni Jaelani, Manajer Unit Produksi pada Divisi Produksi Pabrik Air PT Ma’soem, mendapatkan kesempatan ibadah umroh ke Tanah Suci, setelah ia terpilih pada undian Grand Prize, usai mengikuti jalan sehat yang diikuti 1.500 karyawan Al Ma’soem.
“Perayaan Milad ini menjadi sesuatu yang penting dalam meningkatkan ukhuwah di antara karyawan. Menjaga kekompakan dan kebersamaan sebagai karyawan Al Ma’soem sangat penting dalam melanjutkan perjuangan setelah usia 40 tahun ini, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan khususnya dan masyarakat secara umum,” timpal Asep Dedi.
Selain bonus utama hadiah umroh, digelar juga lomba orasi dengan tema Anti Ghibah. Ini sangat penting karena prilaku tersebut dapat merusak hubungan persaudaraan sesama muslim, padahal semua diwajibkan saling bersaudara, saling menghargai, dan saling menguatkan. Terlebih dalam hubungan pekerjaan, prilaku ghibah harus dibuang jauh-jauh karena sangat berbahaya.