“Falsafah Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi Kiblatnya bangsa Indonesia dan harus dipedomani pemuda Indonesia karena sudah final,” tegas Nanang.
“Jika pemuda Indonesia sudah paham dan cinta terhadap kiblat tersebut, maka yang namanya paham – paham radikalisme itu tidak akan masuk kedalam relung – relung jiwa pemuda Indonesia yang cinta kepada negaranya,” ujar Aktivis Senior GPII.
“Kaum muda harus bisa menyaring paham – paham yang tersebar di media sosial sehingga tidak mempengaruhi pikiran mereka. Oleh sebab itu, perlu dipupuk mulai dari rasa bersyukur dan berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Nanang.
“Akar radikalisme sampai saat ini dibulan suci Ramadhan masih Nampak, hal tersebut dapat dibuktikan dengan aparat Kepolisian masih melakukan penangkapan – penangkapan jaringan teroris yang teridentifikasi ingin merusak NKRI. Lalu sebelum bulan Puasa, PNS masih terpapar,” kata Nanang Qosim.