“Dengan langkah-langkah tersebut, literasi digital dapat menjadi jalan tengah demokrasi, menjaga kebebasan berekspresi, menguatkan kesetaraan partisipasi, dan melindungi warga dari tirani algoritma dan manipulasi digital. Demokrasi Indonesia dapat tumbuh sehat, rasional, dan inklusif jika kita berani merebut kembali ruang publik digital dan meningkatkan kesadaran kritis masyarakat.” jelas Prof.Lilis yang juga Ketua Prodi Manajemen FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung*** ( Jack Dihard)
Page 4 of 4











