“Ayah bukan sekadar figur yang “tampak kuat” di luar rumah. Ia adalah pembawa stabilitas yang kata-katanya sederhana namun menentukan, yang sikap diamnya kadang menyimpan ribuan nasihat, dan yang keputusan-keputusannya sering menjadi jangkar bagi seluruh keluarga.” Ucapnya.
Dalam konteks pendidikan anak, sambung Rusdiana, fungsi ayah terbukti signifikan. Riset-riset perkembangan manusia menegaskan bahwa keterlibatan ayah memperkuat rasa aman psikologis, ketahanan mental, hingga kemampuan anak mengambil keputusan. Keteladanan ayah dalam kejujuran, tanggung jawab, serta ketekunan menjadi “kurikulum kehidupan” yang tak tertulis namun paling menentukan masa depan anak.
Menghadapi Tantangan Ayah Masa Kini
Namun, menjadi ayah di masa kini tidak sesederhana dulu. Mobilitas pekerjaan semakin tinggi, tekanan finansial bertambah, dan ruang kebersamaan dalam keluarga menyempit. Banyak ayah terjebak dalam dilema: bekerja keras untuk keluarga, tetapi kehilangan waktu untuk hadir bagi keluarga.












