Adiyana mengungkapkan, ketegasan Presiden Jokowi itu dalam melihat sebuah permasalahan yang serius bagi masyarakat. Hal tersebut menampik anggapan buruk bahwasanya Presiden Jokowi tidak memiliki ketegasan.
“Betul, memang tegas atau tidak tegas itu harus menyesuaikan, ketegasan pak Jokowi itu tidak diliat dari sisi nada beliau berbicara tapi diliat pada konteksnya,” tutur Adiyana.
Selanjutnya, Adiyana juga menambahkan, meski teridentifikasi marah. Presiden Jokowi tidak melepaskan budaya komunikasi orang jawa yang lembut dan santun.
“Ya kalau kita melihat pada sisi pesan bahasa yang digunakan pak jokowi ini secara verbal dan non verbal tidak terlihat marah, tapi kemudian diksi yang digunakan orang menginterpretasikan bahwa itu beliau marah. Jadi dalam intonasi bahwa beliau orang jawa yang lembut itu masih ada, walaupun beliau memakai gaya komunikasi politik yang to the point ,” pungkas Adiyana. [mae]