Alya digambarkan sebagai sosok yang sangat detail, perfeksionis, dan memiliki pendirian yang keras. Sifat-sifat ini seringkali membuat hubungannya dengan keluarga menjadi penuh tantangan.
Meskipun demikian, di balik sifat kerasnya, Alya juga sosok yang berani mengakui kesalahan.
Acha menjelaskan, “Dia itu tapi bisa mengakui kesalahan dan sedikit hati-hati” Sebuah kombinasi karakter yang menarik, menunjukkan bahwa di balik ketangguhan, ada sisi kerentanan yang membuat Alya terasa lebih manusiawi.
Dinamika Hubungan dengan Keluarga: Antara Protektif dan Kebutuhan Pembuktian Diri
Salah satu inti cerita dalam “Titip Bunda di Surgamu” adalah hubungan Alya dengan Bundanya. Acha menceritakan bahwa Alya sering merasa sang Bunda terlalu posesif dan protektif. “Alya itu punya kecenderungan pernah merasa bahwa Bunda itu tidak sepenuhnya bisa percaya sama dia. Bunda selalu sangsi sama anak perempuannya ini, dianggap enggak mampu, dianggap enggak bisa jaga diri,” jelas Acha.