KAB. BANDUNG || bedanews.com — Membahas adanya pengurangan transfer anggaran hampir Rp1 triliun rupiah (Rp935 m), dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Hj. Renie Rahayu Fauzi, perihal itu bisa menjadi motivasi bagi seluruh anggota dewan untuk bisa kreatif dan inovatif.
Renie mengakui APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) merupakan rencana keuangan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan memajukan Pembangunan Daerah.
Tentunya APBD menjadi pedoman dalam membiayai berbagai kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana kerja pemerintah daerah yang telah disusun untuk mewujudkan visi dan misi daerah kabupaten Bandung.
“Pengurangan anggaran itu menjadi tantangan bagi kita semua dipadatkan pada tantangan besar di tengah-tengah kebutuhan pembangunan yang semakin meningkat,” katanya pada sambutan Rapat Paripurna Persetujuan Raperda, Jum”at 28 November 2025.
Ini memang merupakan hambatan dalam mengemban amanah pembangunan demi masyarakat Kabupaten Bandung yang kita cintai. Namun, ia menuturkan, sebaliknya permasalahan tersebut harus bisa membuat kita untuk bisa semakin cermat dalam mengelola keuangan daerah agar lebih efektif dan efisien serta memotivasi kita untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menggali sumber-sumber keuangan bagi pembangunan.
“Dalam kondisi demikian badan anggaran kabupaten Bandung bersama dengan tim anggaran pemerintah daerah telah bekerja keras melakukan pembahasan terhadap APBD Tahun Anggaran 2026 dengan mengedepankan kepentingan masyarakat secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Ia menuturkan, pembahasan APBD dalam kondisi menurunnya kapasitas keuangan daerah bukanlah hal yang mudah penentuan besaran anggaran untuk setiap program dan kegiatan dan penuh kehati-hatian. Meskipun tentu tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pembangunan.
“Tapi dengan penuh kebersamaan disertai dengan pemahaman yang mendalam terhadap kondisi faktual akhirnya badan anggaran DPRD kabupaten Bandung secara bersama-sama dengan pihak tim rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten Bandung tahun anggaran 2026 pastinya akan bisa menangani permasalahan tersebut,” pungkasnya.***












