KAB. BANDUNG || bedanews.com — Rasanya baru kemarin penulis bercanda ria bertegur sapa dengan Sesepuh H. Apih Adju Gojali, cara bicaranya penuh wibawa dan tawanya yang khas penuh kasih sayang, sungguh suatu figur yang sangat dikagumi masyarakat Kabupaten Bandung.
Masih terngiang saat berbincang mengenai upaya melestarikan seni budaya Sunda, beliau begitu antusias memaparkan kalimat, dan memberikan keterangan apa yang harus dilakukan dalam upaya menjadikan kembali warisan leluhur menjadi bagian kehidupan masyarakat.
Beliau tidak pernah lepas dari tawa renyahna saat berbicara, selalu bisa membuat suasana penuh kekeluargaan. Sungguh beliau seorang sepuh yang layak menjadi suri tauladan atas perjuangannya dan dedikasinya terhadap masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bandung.
Tapi umur dan takdir telah menentukan, beliau pergi untuk selamanya keharibaan Alloh Subhana Wa Ta’Ala dengan berjuta doa mengiringi kepergiannya, pada hari Kamis 13 November 2025, yang seakan membuahkan rasa tidak percaya bagi kita semua.
Sungguh peran beliau sangatlah luar biasa dalam mengembamgkan seni budaya Sunda. Siapa yang tidak mengenal beliau, jangankan se Indonesia tingkat se Asean pun tahu siapa itu almarhum H. Apih Adju Gojali. Sosok lemah lembut yang dikagumi masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, hanya doa yang bisa kami berikan untukmu wahai sesepuh kami semua, semoga Alloh mengampuni semua salah dan dosanya, menerima Iman dan Islamnya, serta ada dalam Ridho-Nya Ya Alloh semoga beliau dijadikan sebagai penghuni surga. Aamiin.
Kami tak akan melupakan jasamu, kebaikanmu, kesalehanmu, dan semua ibadahmu terhadap kami terima. Bahagialah sepuh kami Apih Adju di alam kelanggengan bersama doa-doa kami yang tulus dipanjatkan. Dan selamat jalan wahai sepuh kami.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu waakrim nuzuulahu wawassi’ madkhalahu waghsilhu bimaain watsaljin wabaradin wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wazaujan khairan min zaujihi waqihi fitnatal qabri wa’adzaabannaari.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air yang jernih dan sejuk, sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan istri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.” Aamiin. ***











