Oleh: Muslim Arbi (Direktur Gerakan Perubahan)
JAKARTA || Bedanews.com – Saya sangat yakin. Kita masih sebagai negara berdaulat, sehingga siapa pun dan apapun bentuk intervensi asing dalam hal apa saja. Kedaulatan Negara adalah Harga Mati, tak dapat di tawar – tawar.
Tetapi dalam hal kasus Kereta Cepat dalam hal Bisnis antara RI-China, Negera ini seolah mendapat tekanan dan intervensi berat dari Asing-RRT.
Pernyataan Presiden Prabowo yang siap ambil alih dan menanggung beban hutang Whoosh, menjadi pertanyaan besar.
Apakah negeri ini masih berdaulat? Tidakah Kedaulatan kita di gadaikan ke China dalam kasus Whoosh – KCIC?
Publik sudah tahu ketika Jepang Gagal mendapatkan Proyek kereta cepat dan Jokowi sendiri yang memutuskan proyek ugal-ugalan dan jadi beban, akhirnya jatuh ke tangan China. Di saat ini Jokowi sangat mesra dengan Xi Jinping.











