Sugiyanto (SGY)-Emik (Pengamat Kebijakan Publik
JAKARTA || Bedanews.com – Negeri ini—dulu disebut Nusantara, janji Sumpah Palapa Patih Gajah Mada masih terpatri dalam sejarah bangsa. Lautannya bagai meja emas, tanahnya laksana perut padi, bahasanya lembut menyulam cerita raja, kesultanan dan bunga peradaban yang pernah mekar untuk semua.
Jejaknya terukir di batu Gunung Padang, bisik purba menahan waktu. Sebelum kalender Barat membuka lembaran, telah lahir peradaban yang menata hari, menyusun panen dan membangun harmoni.
Namun datanglah para bedebah: layar asing meraba peta, membelah pulau laksana buku lama. Benteng berdiri, kontrak ditandatangani, tinta kering penuh tipu daya. Emas, rempah, hutan dan hasil bumi—semua disaring ke perut kapal, meninggalkan luka panjang.