Jakarta,Bedanews.com
Dalam siaran persnya,Jumat,(19/09).Ketua Prodi Manajemen FEBI,UIN SGD Bandung,sekaligus Dosen MSDM Pascasarjana UIN SGD Bandung,Prof.Dr.Lilis Sulastri,MM, memaparkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari rekomendasi film di Netflix hingga chatbot layanan pelanggan, AI bekerja tanpa kita sadari. Namun, di balik kecanggihannya, muncul pertanyaan besar: apa artinya bagi manusia? Bagaimana nasib sumber daya manusia (SDM) ketika perusahaan-perusahaan mulai gencar berinvestasi pada AI?
AI: Mesin Percepatan, Bukan Pengganti Manusia
Prof.Lilis mengungkapkan bahwa Laporan World Economic Forum (2024) menyebutkan bahwa sekitar 85 juta pekerjaan berpotensi hilang karena otomatisasi, namun pada saat yang sama, 97 juta jenis pekerjaan baru akan tercipta. Artinya, AI bukan hanya menghapus, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru. Pekerjaan rutin yang repetitif bisa dialihkan ke mesin, sementara manusia difokuskan pada hal-hal yang lebih strategis, seperti kreativitas, inovasi, dan pengambilan keputusan.











