Oleh: Sholikul Hadi
( Pemerhati Ekonomi & Politik Global Highscore Indonesia, Dosen Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Laa Roiba Bogor)
Indonesia sedang menghadapi suatu momen kritis: demonstrasi yang bermula dari kemarahan atas tunjangan parlemen dan insiden polisi yang menewaskan seorang pengemudi ojek online telah berubah menjadi gelombang protes luas yang beberapa di antaranya bersifat anarki dengan pembakaran fasilitas publik dan penjarahan di berbagai tempat, termasuk di beberapa rumah pejabat.
Kerusuhan bukan hanya tragedi sosial, melainkan juga luka terbuka bagi perekonomian. Apa yang kita saksikan akhir Agustus 2025, seperti pembakaran gedung DPRD, penjarahan rumah pejabat, dan meluasnya aksi anarki di jalanan bukan sekadar potret amarah rakyat, melainkan sebuah guncangan yang merembes ke seluruh denyut nadi ekonomi nasional. Dalam sekejap, pasar modal berguncang, nilai rupiah tertekan, dan para investor asing mulai menghitung ulang risiko berbisnis di Indonesia.










