Oleh: Muhammad Rofik Mualimin
YOGYAKARTA || Bedanews.com – Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, warna-warni kemeriahan mulai terasa. Namun di antara kibaran bendera Merah Putih dan spanduk perayaan, muncul satu pemandangan tak lazim: bendera bergambar tengkorak dengan topi jerami, simbol bajak laut dari anime One Piece, turut dikibarkan oleh sebagian warga.
Bagi sebagian orang, ini hanya bentuk fandom biasa. Namun bagi sebagian lain—termasuk aparat dan kelompok konservatif—tindakan ini dianggap tidak pantas, bahkan memicu tudingan “makar simbolik”.
Pertanyaannya: benarkah kibaran bendera One Piece adalah bentuk ancaman terhadap negara? Atau justru ini adalah ekspresi sah yang lahir dari kekecewaan sosial dan ketimpangan struktural?