JAKARTA || Bedanews.com – Rekonstruksi Gaza Palestina yang mendesak adalah memulihkan kehidupan warga yang sebagian besar rumahnya hancur dibom oleh Israel sekitar 14 bulan. Fokusnya adalah bagaimana warga Gaza dapat memenuhi kebutuhan dasar mulai dari pangan sampai kesehatan.
Adapun rekonstruksi jangka panjang adalah menegakkan keadilan bagi Palestina termasuk menyeret pemimpin Israel yang sudah dinyatakan Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang.
Demikian salah satu isu yang muncul dalam Seminar Internasional bertajuk “Post-Conflict Reconstruction in Gaza: Challenges and Pathways to Sustainable Peace” secara online, Rabu (12/3).
Seminar diselenggarakan atas Kerjasama Laboratory of Indonesian and Global Studies (LIGS), Program Studi Ilmu Politik, Program Studi Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC) yang berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia.