BANDUNG – Bedanews.com – Ekspresi adalah hak setiap individu, tetapi bagaimana jika ekspresi itu merusak keindahan ruang publik? Inilah yang melatarbelakangi sekelompok penggiat mural di Bandung untuk menghadirkan solusi kreatif lewat event bertajuk “Corat-coret Day: The First of Syde Wall 2025”, yang digelar di Syde Coffee pada Minggu (9/3/2025) lalu.
Di tengah maraknya aksi vandalisme yang mencemari wajah kota, para muralis ini justru mengajak masyarakat untuk menyalurkan kreativitas dengan cara yang lebih bertanggung jawab.
Seni mural dan graffiti, yang kerap disalahpahami sebagai tindakan merusak, sebenarnya memiliki nilai artistik yang tinggi jika dilakukan di tempat yang tepat.
“Grafiti dan mural itu punya karakter, warna, dan makna yang dalam. Tapi kalau dilakukan sembarangan di fasilitas umum, itu bukan seni, melainkan vandalisme,” ujar Aman, salah satu penggiat mural.