Kuta Cot Glie || Bedanews.com, Aceh Besar, Danramil 26/KCG, Kapten Inf Rais, S.A.P., M.P.A., menghadiri kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor Kecamatan Kuta Cot Glie yang diselenggarakan di Kantor Balai Penyuluh KB Kecamatan Kuta Cot Glie, Jumat (15/11).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Camat Kuta Cot Glie Zulkifli, S.Sos., Kepala Puskesmas Ns. Syukriyah, S.Kep., MKM., Kepala KUA H. Sulaiman Masudi, S.Ag., Koordinator Balai Penyuluh KB Aswanita, serta sejumlah tenaga kesehatan Kecamatan Kuta Cot Glie.
Kapten Inf Rais menekankan pentingnya data yang lengkap terkait stunting di wilayah Kecamatan Kuta Cot Glie. “Data yang akurat sangat diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat, mencegah analisis yang tidak lengkap, serta menyusun perencanaan strategis ke depan,” ujarnya.
Ia juga merujuk pada Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021, yang menargetkan percepatan penurunan stunting pada kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0–59 bulan.
Kepala Puskesmas Kuta Cot Glie, Ns. Syukriyah, memaparkan lima dampak stunting pada psikologi anak, yaitu Kurang percaya diri, Sulit beradaptasi, Mudah cemas, Rentan depresi dan Hiperaktif. Ia juga memberikan langkah-langkah pencegahan, antara lain menjaga asupan nutrisi selama kehamilan, memberikan ASI eksklusif, menjaga kebersihan lingkungan, dan rutin memantau tumbuh kembang anak.
Sementara Camat Zulkifli, S.Sos., menjelaskan bahwa Lokakarya Mini Lintas Sektor bertujuan meningkatkan koordinasi antar instansi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kita menyatukan misi, merumuskan rencana kerja sama dan menyiapkan data sebagai acuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar instansi dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Kecamatan Kuta Cot Glie.
(Red)