TANAH DATAR || Bedanews.com – Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI) Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Tanah Datar memenuhi undangan Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Datar dalam Tajuk Konsultasi Publik 2 penyususanan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Tanah Datar 2025-2029, kemarin.
Pada kegiatan ini di hadiri oleh Narasumber dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si, merupakan guru besar Ilmu Lingkungan pertama di Sumatera Barat (Sumbar).
Melalui keterangannya, Noviardi Rajo Mansur, Ketua Lembaga Lingkungan AMPHIBI Kabupaten Tanah Datar menuturkan kepada awak media bahwasanya, masalah sampah adalah masalah Urgent di Kabupaten Tanah Datar ini, Pemerintah Daerah Tanah Datar harus betul-betul menjadikan ini sebuah perhatian khusus.
“Kami selaku Aktivis Lingkungan Hidup di Kabupaten Tanah Datar, siap berkolaborasi dengan pemerintah Daerah untuk hadirkan solusi terkait permasalahan Lingkungan Hidup dan sosial Kemasyarakatan,” tandasnya.
Sebagaimana selama ini kami pantau Pemerintah Daerah masih belum seutuhnya serius mengatasi masalah sampah di kabupaten Tanah Datar ini, ada dibangun Bank sampah di beberapa Nagari semua belum berjalan dengan baik, masih semua seputar seremonial sesaat.
Rajo Mansur menuturkan, AMPHIBI mempunyai jaringan kuat mulai dari Pusat hingga daerah, yang siap berkolaborasi dengan Pemerintah, Swasta dalam mengatasi permasalahan Lingkungan Hidup dan Sosial Kemasyarakatan.
“Kami bekerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia ini,” imbuhnya.
AMPHIBI telah memecahkan Rekor Muri Indonesia sebanyak 3 Kali, dengan rincian sebagai berikut:
– Penanaman Mangrove Pertama di Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPSA) Bantar Gebang Kota Bekasi dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, 21/2/2021,
– Penanaman Mangrove Pertama di Lokasi Deburan Ombak Lebih Dari 1 Meter” dalam memperingati Hari Pahlawan, 10/11/2021,
– Penanaman Mangrove Pertama di Laut Dengan Jarak 100 Meter Lebih Dari Bibir Pantai” dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 28/11/2021. (Red).