TULUNGAGUNG || Bedanews.com – Ngantru adalah sebuah Desa yang berada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Saat ini Ngantru bersaing dengan 14 Desa/Kelurahan lainnya untuk menjadi Kampung Pancasila terbaik Se-Indonesia.
Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Rama Pratama menyebut, Kampung Pancasila erat kaitannya dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
“Kampung Pancasila merupakan suatu kampung, Desa atau Kelurahan yang senantiasa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kata Pamen TNI AD abituren Akmil 1998 itu saat mendampingi Tim Penilai Kampung Pancasila di Desa Ngantru, Rabu (30/10/2024).
Tak hanya lekat dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, ungkapnya, Ngantru juga punya keunggulan dari berbagai aspek. Mulai dari ketahanan pangan, sistem keamanan, kesiapsiagaan, sanitasi dan pengelolaan sampah, pembinaan generasi muda, serta kemandirian ekonomi Desa yang dicapai melalui pengelolaan produk lokal.
Lainnya yang membuat beda, kata Rama, di Ngantru juga terdapat sebuah patung lambang negara “Garuda Pancasila” berukuran raksasa yang mempunyai lebar mencapai 12 meter dan tinggi 9 meter.
Ditegaskannya, patung lambang negara itu sebagai simbol dan pengingat bagi warga di sana akan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Abah Amu Sugito, selaku tokoh masyarakat mengatakan, Kampung Pancasila Ngantru juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan berbagai aksi sosial maupun kebudayaan.
“Di sini banyak kegiatan yang dilakukan, seperti ngaji dan sholawatan. Juga ada kegiatan sosial masyarakat, seperti santunan anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu. Ada pula kegiatan lintas agama, serta gelar budaya dan seni,” jelas pria yang juga sebagai pengasuh Ponpes Al Badru Alaina.
Selain patung Garuda Pancasila, ujar Abah Amu, di Ngantru juga terdapat Museum Pancasila, Taman Pancasila dan Gedung Pancasila yang luas.
Pujian pun diberikan oleh Katim Penilai Kampung Pancasila, Letkol Arh Ridwan Budi.
Menurutnya, Ngantru sejauh ini yang paling memuaskan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di berbagai Kampung Pancasila lainnya.
“Kalau sejauh ini yang saya nilai, ini (Ngantru) yang paling bagus. Tapi mudah-mudahan tidak kalah dengan kampung-kampung lainnya. Kalau tidak kalah ya ini juara umumnya (Kampung Pancasila),” kata pria yang juga menjabat sebagai Pabandya 3/Bin Komsos Sterad.
Melalui lomba Kampung Pancasila yang diselenggarakan, terang Ridwan, diharapkan mampu menjadi wadah bagi masyarakat untuk benar-benar mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan bukan hanya sekedar menerapkannya.
Lebih dari itu, sebutnya, keberadaan Kampung Pancasila diharapkan juga dapat menjadi pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai upaya, agar tidak terjerumus dalam berbagai perbuatan tercela dan merugikan. (Red).