Yogyakarta – bedanews.com – Dalam kurun waktu kurang dari 30 hari menjelang pesta demokrasi pada 14 Februari 2024, situasi di Indonesia mulai memanas dan menunjukkan tanda-tanda pembelahan. Munculnya berita dan konten hoaks, beserta ujaran kebencian berbau SARA, menjadi pemicu kekhawatiran akan terjadinya perpecahan di masyarakat.
Tim hukum dan advokasi LBH Arya Wiraraja, diwakili oleh Musthafa, turut memberikan komentarnya mengenai kondisi tersebut. Musthafa mengekspresikan keprihatinannya terhadap maraknya berita hoaks dan ujaran kebencian di platform digital, terutama di grup-grup aplikasi WhatsApp, menjelang pesta demokrasi.
“Sayangnya, menjelang pesta demokrasi, kita melihat banyak pembelahan di masyarakat. Salah satunya disebabkan oleh berita hoaks dan konten hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada awal tahun 2024 mencatat sebanyak 203 isu hoaks dengan total sebaran konten mencapai 2.882 di platform digital. Ini ironis dan menyedihkan, terutama mengingat ancaman pidananya yang sudah sangat jelas,” ungkap Musthafa di Yogyakarta melalui keterangan, Rabu (10 Januari).