Madiun – bedanews.com – Sebagai prajurit TNI tak hanya dituntut mahir dalam menembak, namun juga harus menguasai dan mahir dalam ilmu bela diri.
Penguasaan bela diri itu sifatnya menyeluruh, tak terkecuali bagi prajurit yang berdinas di satuan komando kewilayahan seperti Korem 081/DSJ.
Kapenrem 081/DSJ, Mayor Cpl H. Eko Sudarto menilai, penguasaan ilmu bela diri sangat penting bagi Prajurit. Karena bisa saja saat diterjunkan di medan perang para Prajurit harus melakukan pertarungan jarak dekat.
“Namanya di medan tempur segala kemungkinan dapat terjadi, seperti mungkin kehabisan munisi yang mengharuskan untuk bertarung body contact dengan musuh,” kata Kapenrem saat dikonfirmasi usai pelatihan bela diri taktis yang diselenggarakan di Aula Jenderal Sudirman Makorem, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Jum’at (1/12/2023).
Latihan bela diri taktis itu diikuti oleh para Prajurit di jajaran Korem 081/DSJ, termasuk Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Lebih dari itu, Kapenrem mengatakan, penguasaan ilmu bela diri taktis juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari adanya tindakan kriminal, seperti aksi begal dan lain sebagainya.
“Tidak menutup kemungkinan saat kita (Prajurit) sedang berdinas di luar atau sedang berkendara melihat aksi kriminalitas yang mengancam keselamatan warga, tentunya kita sebagai Prajurit wajib membantu dan melindungi (keselamatan warga),” jelasnya.
“Untuk itulah, kemampuan bela diri taktis sangat diperlukan bagi Prajurit dalam mendukung pelaksanaan tugas,” tandasnya. (Red).