KAB. BANDUNG || bedanews.com — Mengaku kecewa dengan kenaikan tarif tol Soroja tanpa sosialisasi, Dedi Muliyandi, SPd., menilai pengusaha jalan tol seolah sengaja bersaing dengan Pertamina yang menaikkan harga BBM secara tiba-tiba melalui aplikasi MyPertamina.
Sebagai pengguna jalan tol tetap, Dedi mengungkapkan rasa kecewanya atas kenaikan tarif. “Semestinya ada pemberitahuan kepada masyarakat terlebih dahulu jangan asal memberlakukannya begitu saja,” katanya dengan nada tinggi di Soreang saat dimintai tanggalannya seputar kenaikan tarif jalan tol Soroja, Senin11 Juli 2022.
Meski pun kenaikannya hanya Rp500, menurutnya, tetap harus disosialisasikan. Tujuannya agar masyarakat bisa mengetahuinya, dan tidak kaget saat melakukan pembayaran.
Begitu juga dengan pengguna jalan tol Soroja lainnya, Riri, warga Margahayu Permai, menyesalkan kenaikan dilakukan pengelola jalan tol bernama SMLJ yang diindikasikan untuk keuntungan semata. Jelas kenaikan tarif mendadak ini sangat parah dan merugikan pengguna jalan tol.
“Ini kayak zaman orde baru saja, masalah ini harus dimintai pertanggungjawabannya pengelola, agar tidak semena-mena menaikkan tarif,” tegasnya.
Untuk menindaklanjuti permasalahan itu, bedanews.com memperoleh kabar, tarif tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) telah dinaikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pada hari Minggu, 7 Juli 2022. Besaran kenaikan tarif tersebut Rp500 berlaku untuk jenis kendaraan golongan I, IV, dan V. Sedangkan golongan II dan III tarifnya tetap.