KAB. BANDUNG || bedanews.com — Setelah menanti cukup lama dan panjang, ahirnya ribuan tenaga honorer di Lingkungan Pemkab Bandung akhirnya diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) yang merupakan 1.179 tenaga Guru Honorer yang diangkat, sebagian besar telah mengabdi belasan bahkan puluhan tahun.
“Setelah penantian yang cukup sangat panjang akhirnya mereka (honorer) telah resmi menandatangani Kontrak kerja menjadi ASN PPPK. Pengabdian mereka ada yang sudah belasan hingga puluhan tahun, bahkan dilihat dari umur pun ada yang sudah mencapai lebih dari 40 tahun,” kata Indra Gunawan di Pemkab Bandung, Jum’at 8 April 2022.
Indra yang merupakan Aktifis di Dunia Pendidikan dan sebagai Ketua Umum Forum Diskusi Guru Honor Kab. Bandung, usai penandatanganan Surat Perjanjian Kerja ASN PPPK di Gedung BKPSDM Kab. Bandung Rabu, 6 April 2022 kemarin, dan mengaku sudah mengabdi selama 19 tahun.
Ia selalu menyuarakan aspirasi Guru Honorer melalui Forum Diskusi Guru Honorer yang di Pimpinnya, merupakan seorang tenaga pendidik honorer yang telah mengabdi lebih dari 19 tahun dan kini akhirnya diangkat menjadi PPPK.
“Pengabdian dan Perjuangan ini belumlah berakhir, ini hanyalah permulaan saja, Saya pun akan tetap dan terus berjuang memperjuangkan nasib kawan-kawab Guru Honorer di Kabupaten Bandung yang masih belum dinyatakan Lulus untuk bisa bersama-sama dengan kami merasakan,” ujarnya.
Walaupun minimal menjadi ASN PPPK, ia pun menghimbau kepada para guru honor yang sudah berhasil Lulus juga telah tuntas menandatangani Surat Perjanjian Kontrak Kerja untuk tidak Jumawa tapi tetap rendah hati. Karena masih banyak para guru honorer yang nasibnya belum seberuntung yang sudah di angkat.
“Saya berharap dengan beralihnya status kerja menjadi ASN PPPK kita semua bisa meningkatkan mutu kualitas pendidikan Kabupaten Bandung. Sehingga IPM Kabupaten Bandung bisa terus meningkat signifikan sesuai harapan Bupati Bandung Kang Dadang Supriatna melalui Program BEDASnya,” imbuh dia.
Ia mengaku umurnya sudah tidak cukup untuk mendaftar CPNS. Tapi Syukur Alhamdulillah masih bisa diberi kesempatan jadi PPPK. Untuk itu ia merasa bersyukur karena penantian panjangnya berbuah manis selama ini. Walaupun impian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tak dapat diraih, setidaknya PPPK pun menjadi salah satu bagian kecil dari ASN.
Sejak 2004, Ia menambahkan sudah menjadi guru honorer, dengan adanya pengangkatan dirinya tentu sangat bersyukur. SetelahBanyak pengalaman pahit manisnya menjadi seorang tenaga pendidik berstatus honorer. Gaji tak pasti, mendapatkan intervesnsi, kerja pun tak berbeda jauh dengan tenaga pendidik bergelar ASN, bahkan tak kurang terkadang lebih dibebankan ke Guru Honorer dibandingkan PNS dengan dalih untuk pengalaman dan sebagainya.
Menurutnya ini merupakan berkah Ramadhan dan wajib disyukuri. “Mudah-mudahan hal ini bisa memotivasi diri saya untuk bisa lebih baik bekerja dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat,” pungkasnya.***












