Ketika saya masih “calon anggota” PWI, jenjang terendah keanggotaan PWI, sesuai dengan ketentuan PD PRT PWI kala itu, saya menempuh ujian kenaikan tingkat ke jenjang berikutnya sebagai “anggota muda” di PWI Provensi DKI Jakarta. Salah satu penguji dan pemeriksa ujian saya ialah Pak Encup Soebekti, yang baru saja almarhum.
Demikian pula waktu mau menaikan lagi status saya menjadi “anggota biasa” dari anggota muda, Pak Bekti yang sedang menjabat sebagai sekretaris PWI Jaya, ketuanya Massun Pranoto, jadi penguji saya. Dia pulalah yang antara lain menandatangani sertifikat saya.
Walapun dia punya pengalaman sebagai wartawan harian Kami, dan kemudian di Pos Kota Group, sejak awal tak sedikit pun dia menunjukan sikap arogansi sebagai senior. Pak Bekti, begitu saya memanggilnya, (sebagian lagi menyebutnya “Pak Encub,”) selalu membimbing dan memberi jalan terhadap problematik yang ada.


![{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"addons":1,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}](https://bedanews.com/wp-content/uploads/2025/11/Picsart_25-11-26_01-04-45-413.jpg)









