BANDUNG, BEDAnews.com – Anggota Fraksi Partai Demokrat Ir. Irfan Suryanagara, M.IPol., meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Direksi Bank bjb untuk menunda atau bahkan membatalkan penggabungan PT Bank Pembangunan Banten Tbk (BEKS) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR).
“Saya minta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Direksi Bank bjb menunda atau membatalkan bergabungnya bank Banten dengan Bank bjb,” kata Irfan kepada wartawan, Minggu (17/5/2020).
Irfan mengungkapkan alasannya, bahwa saat ini bank Banten sedang mengalami kerugian. Sehingga jika bank Banten masuk ke Bank bjb, maka bjb akan turun buku alias turun kelas.
“Mengapa saya meminta untuk membatalkan rencana merger Bank bjb dengan Bank Banten karena bank Banten sedang mengalami kerugian. Kalau bank Banten masuk ke Bank bjb, maka bjb akan turun buku alias turun kelas bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus menyuntikkan dana antara Rp. 2 trilyun s/d Rp. 3,5 trilyun,” jelasnya.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi masalah Perbankan dan Badan Usaha Milik Daerah ini juga, memperingatkan akan buat Pansus jika hal itu di paksakan tanpa hitung-hitungan yang menguntungkan.
Selain itu, legislator asal Dapil Depok dan Bekasi ini juga berpesan kepada lembaga OJK untuk adil.
“Bank BRI saja untuk merger dengan Bank Banten mundur, karena bank Banten terus merugi, Bank Banten sakitnya sudah lama sebelum pendemi Covid-19”, pungkas pria yang juga menjabat ketua DPD Partai Demokrat Jabar ini. (BD)