Bandung, BEDAnews.com – Ada penampakan yang tidak biasanya dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) ke 40 yang dilaksanakan oleh Biro Humas dan Protokol Setda Pemdaprov Jabar di halaman Museum Gedung sate area Parkir Timur Gedung Sate, pada Selasa (3/9/2019).
Tujuh 7 Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD/Dinas) Setda Prov Jabar jadi nara sumber Japri dengan hashtag # Proyek Strategis Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, 3 Kepala Dinas 2 Sekretaris Dinas dan Badan serta 2 orang kepala Bidang menghadiri acara kali ini.
Yang Pertama kebagian paparan adalah Sekretaris Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Eko Prihastono, menyebutkan di Bappeda ada 30 proyek strategis jabar dengan nilai proyek dari Rp. 3 M hingga 60 M dengan total anggaran sekitar Rp. 500 M.
Eko juga menyebutkan. “ Pembangunan di Jawa Barat harus dilakukan melalui inovasi karena upaya pembangunan yang biasa saja tidak akan menyelesaikan masalah.” Ujarnya.
Lebih jauh diungkapkannya, Kebutuhan pembangunan infrastruktur jabar sendiri dalam RPJMD sudah dihitung sekitar Rp. 800 Triliun. Totalnya. Untuk menutup anggaran itu, ada 8 sumber pendanaan.
“Karena dari APBD provinsi sendiri tidak akan bisa tercukupi. Kita membutuhkan pendanaan dari pusat, KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha) kemudian dana ummat dan sebagainya,” ujarnya.
Proyek strategis di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jabar seperti disebutkan Kepala Dinasnya Ir Koswara, disebutkannya pembangunan proyek strategis yang ada dinasnya adalah standardisasi jalan provinsi yang sudah habis masa konstruksinya ada sekitar 60 %, dari ruas jalan nasional.
Kemudian standardisasi lebar jalan provinsi non standar menjadi 7 m ada sekitar 75 % dari total 1770 Km dengan biaya konstruksinya saja sekitar 8 triliun. Serta Pembangunan Jalan Ikonik di setiap kabupaten Kota di jabar seperti jl. Diponegoro.
Serta yang baru saja dilakukan Ground breaking oleh Gubernur Jabar Ridwan kamil adalah Pembangunan 3 Fly Over, 2 di kota Bandung dan 1 Cibeureum jalan Lingkar Kota Sukabumi, yang diharapkan jadi solusi atasi kemacetan. paparnya.
Untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, yang diwakili Kepala Bidang Perdagangan Dalam negeri (PDN) Eem Suhaemah, menyebutkan untuk proyek strategis Jawa Barat, pihaknya akan melakukan Revitalisasi 7 pasar di 6 kabupaten kota di Jawa Barat sebesar Rp. 75 M.
“Insya Allah kami merencanakan pada pertengahan Desember 2019, ke 7 pasar ini sudah beres semua dan sdh bisa dilakukan operasional di lapangan,” ujar Eem.
Selain itu juga pihaknya mendorong pasar tradisional untuk berstandar SNI melalui bintek-bintek yang saat ini tengah dilakukannya, ”Akan ada 6 pasar di jabar ini yang ber SNI dan yang tetap memelihara ke higienisannya tidak lagi becek tidak lagi bau tetapi pasar sudah jadi pasar juara,” ujarnya.
Sampai 2023 Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar akan memberikan bantuan pembangunan Rumah tidak layak huni (Rutilahu) sebanyak 189 ribu unit hingga tahun 2023, untuk tahun ini akan dibangin sekitar 15ribuan rutilahu.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman. Dicky Sahromi menyebutkan. “Tahun ini 15 ribu unit, dilanjutkan tahun berikutnya hingga tahun 2023 sebanyak 189 ribu unit akan kita garap selama kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil,” katanya
Rp. 262,5 miliar dianggarkan untuk bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu). Tiga puluh persen rumah yang menjadi sasaran perbaikan, berada di wilayah timur sisanya tersebar di kabupaten/ kota se Jawa Barat.
Disebutkannya pula, rutilahu sasaran yang akan mendapat bantuan sebanyak 15.000 unit. “Adapun besaran bantuan untuk perbaikan rulitahu tersebut rata-rata Rp17,5 juta,” kata Dicki.
Program strategis Pemprov Jabar melalui Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat diantaranya ditujukan untuk merevitalisasi 5 destinasi wisata air menjadi wisata air juara yang ada di Jawa Barat, meliputi, revitalisasi Kalimalang Bekasi, revitalisasi waduk Darma Kab. Kuningan, revitalisasi situ Ciburuy Kab. Bandung Barat, Revitalisasi Breakwater Pangandaran, Revitalisasi situ bagendit Kab. Garut.
Kepala Dinas SDA Jabar Linda Al Amin juga menyebutkan, pembangunan 7 waduk yang strategis yang sangat signifikan untuk menambah daya tampung air.
Kemudian program membangun 100 embung, tahun ini kita baru mulai dari DED (detailed Enginering designed) , secara bertahap kita baru 20 DED kita harapkan tahun depan diharapkan DED bisa dibangun, kemudian kita buat ded 50 kalau ada uang bisa dibangun. Dan selanjutnya angarannya sendiri baru untuk DED kajian Detil tahun ini kita punya alokasi untuk DED.
Sementara proyek strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, meliputi pembangunan ampiteater di kawasan Gunung Padang, ampiteater di kawasan Ciletuh, serta pembangunan alun-alun dan Gedung Creative Center di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Barat. @hermanto