Setelah ke delapan pelajar tersebut menyalurkan bantuan Tali Asih dari Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. kepada jemaat di gereja GKI Syalom Sota dan di Pura Amartha Sari di Merauke lalu mereka berkumpul di posko dan saling berbagi cerita tentang INDAHNYA BUMI NUSANTARA di masa depan. Apabila semua warga negara bisa saling memahami, saling menghormati, saling menghargai perbedaan suku ras dan agama antara satu dengan yang lain dan bisa merawat kebersamaan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa secara utuh maka bisa menjadi kekuatan yang tangguh sehingga dapat mewujudkan Ketahanan Nasional Yang Kokoh.
“Sebuah Ungkapan Hati Yang Terucap dari ke 8 Pelajar tersebut” Rawatlah nusantaraku..!! dan rawatlah keberagaman ini.. “Bangunlah negeriku dengan hati nurani yang tulus dan suci tanpa pamrih demi untuk ibu pertiwi..”, semoga Indonesiaku tetap jaya tuk selamanya “SALAM PERSATUAN” dan “SALAM PANCASILA” Papua adalah Indonesia dan Indonesia adalah Papua sudah harga Mati. (**)