Sebab itu, kalau kita tertipu oleh rayuan dan tawaran gemerlap kehidupan dunia yang tidak seberapa ini, kita akan gagal total sepanjang perjalanan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Allah mengingatkan kita agar tidak gagal dan dapat meraih kesukesesan yang abadi, kesuksesan tanpa batas di akhirat nanti sebabagai mana firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 185 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan balasan (amal) kalian. Maka, siapa yang (hari itu) dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah sukses besar. Dan tidak adalah kehidupan dunia ini kecuali (sedikit) kenikmatan yang menipu.
- Menyadari bahwa kesempatan hidup di dunia yang sementara ini ada batas dan hambatan yang harus kita lewati.
Paling tidak ada lima perkara yang menjadi batas dan hambatan yang bisa menyebabkan kita gagal dalam memenej waktu dengan baik dan maksimal, yaitu masa tua, sakit, kefakiran, kesibukan dan kematian. Karena itu, Rasul Saw. mengingatkan kita agar kelima batas dan hambatan tersebut dapat kita atasi dengan baik sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan Imam Al-Hakim dalam al-mustadraknya :