“Kita datang bukan karena panggilan undangan, melainkan karena panggilan cinta, cinta kepada pesantren, kepada guru dan kepada kiai yang dari pesantren inilah Allah menumbuhkan keberkahan besar hingga lahir ribuan alumni, guru, dai, pemimpin umat dan para pendiri pesantren di berbagai daerah,” tandasnya.
Pesan ini dikuatkan kembali oleh Gus Faiz, Anak Kedua, KH. Syukron Ma’mun bahwa, Daarul Rahman bukan sekadar rumah, tapi taman tempat benih iman tumbuh menjadi pohon kebajikan tempat akal dan hati disiram hikmah.
“Setiap halaman kitab yang dibuka adalah jembatan antara hati santri dan hati para ulama, mata rantai ilmu yang tak pernah putus, dari guru kepada murid hingga kepada Sang Nabi SAW,” tuturnya.
Perayaan Milad ke-50 Ponpes Daarul Rahman juga menjadi momentum refleksi perjalanan panjang pengabdian terhadap umat. Dari sebuah lembaga kecil yang berdiri di atas semangat ikhlas, Daarul Rahman kini menjelma menjadi pesantren besar yang tetap memegang teguh nilai-nilai perjuangan, keilmuan dan dakwah Islamiyah.












