“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal. (QS, Ali Imran 159).
Rasulullah bersabda: “Ikatlah untamu, lalu bertawakallah.” Jadi, tawakal adalah sikap mental dan spiritual yang melengkapi tindakan fisik, bukan pengganti dari tindakan tersebut. Sebagai contoh, dalam sebuah hadis populer, Nabi Muhammad SAW bersabda kepada seorang Badui yang tidak mengikat untanya, “Ikatlah (untamu), baru kemudian bertawakal” Ini secara jelas menunjukkan pentingnya mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum berserah diri kepada Allah. Jadi, tawakal adalah sikap mental dan spiritual yang melengkapi tindakan fisik, bukan pengganti dari tindakan tersebut.











