“Jadi tidak semua dipaksakan diberikan. Kita bertanya dahulu kepada orang tua dan kepada anaknya. Sudah disosialisasikan dulu cara pemeliharaannya. Jadi calon penerima dan calon lokasinya juga sudah jelas,” ujarnya.
Teknis pelaksanaannya, setiap siswa yang menerima satu ekor ayam kemudian harus membentuk kelompok terdiri dari lima orang. Lima ekor anak ayam tersebut nantinya akan dipelihara secara bersamaan di satu kandang.
“Sebetulnya bukan berfokus kepada ayamnya. Tetapi pada prosesnya ini yang kita amati. Kalau pun nanti terkena penyakit, anak paham penyebabnya. Diharapkan paling tidak bisa sampai bertelur. Lalu menetas dan menjadi anak atau sebagian bisa dikonsumsi atau dijual,” bebernya.
Gin gin memaparkan, program ini menjadi bagian dari proses pendidikan dengan memberikan pembelajaran kolaboratif integratif. Karena, setidaknya terdapat lima mata pelajaran yang bersinggungan dengan program ini yaitu IPA, IPS, TIK, Prakarya dan Bahasa Indonesia.