Disebutkannya, ODMK hampir sama dengan orang biasa, mereka pemikirannya realistik. Namun, biasanya ada gangguan mood, ganguan perasaan, baik cemas, sedih, kesakitan, sulit tidur dan sebagainya,
ODMK jumlahnya lebih banyak, dibandingkan ODGJ. Kalau di jabar ini, 9,6 persen jadi kurang lebih 10 persen dari 100 orang di jabar mengalami ODMK.
Sedangkan kelompok ODGJ biasanya mempunyai pemikiran yang tidak realistik, atau bisa disebut dengan autistik. Maksudnya, apa yang dilihat dan dipikirkan orang biasa, dengan apa yang dilihat dan dipikirkan ODGJ berbeda.
“Orang biasa melihat microphone sebagai alat untuk membantu komunikasi, tetapi ODGJ, mungkin melihatnya sebagai alat atau barang yang sangat berharga, yang akan menyebabkan dia pergi ke langit ke-tujuh,” jelasnya.